115+ Jenis Fobia Unik yang Jarang Diketahui
Jenis Fobia yang Jarang Diketahui
Jenis-jenis fobia yang ada di dunia ini semakin beragam. Awal mula fobia hanya ada beberapa macam yang umum diketahui, salah satunya Acrophobia; takut berlebihan pada ketinggian.
Dalam artikel 10 Jenis Gangguan Mental yang Diakui WHO, phobia didefinisikan sebagai rasa takut yang berlebihan dan berkepanjangan lebih dari enam bulan.
Ada hal yang menarik saat saya sedang menelusuri beberapa referensi terkait fobia. Dulu saya tidak menyadari jika rasa takut dengan hewan kecil juga termasuk fobia. Hal ini pun semakin menarik perhatian saya.
Saya dulu memiliki seorang teman yang memiliki rasa takut berlebihan dengan cacing. Bahkan, melihat gambarnya saja dia sudah ogah-ogahan. Saya tidak menyangka apabila rasa takutnya tersebut dapat dikategorikan sebagai jenis fobia, yakni scoleciphobia.
Fobia ini dapat dikatakan sebagai penghambat kehidupan seseorang. Ditambah apabila rasa takutnya melebihi frekuensi normal umumnya orang. Yang ingin saya katakan adalah seperti teman saya tersebut. Sebab itulah, saya membahasnya sekarang.
Sebenarnya, Apa sih Penyebab Fobia?
Bagi sebagian orang, khususnya penderita fobia mungkin akan sangat sulit dimengerti. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan antara penderita dan orang-orang yang memandangnya.
Lalu, bagaimana seorang penderita melihat ketakutannya?
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoa atau tikus. Sementara itu, bagi pengidap fobia, hewan-hewan yang dirasa kecil bagi orang lain, di mata mereka tampak sangat besar, menakutkan, dan sangat menjijikkan.
Dalam otak manusia, ada semacam senyawa yang bertugas mengendalikan rasa takut. Senyawa itu dikenal dengan nama Amygdala. Normalnya orang dapat mengendalikan rasa takutnya.
Namun, ada peristiwa unik dimana seseorang mengalami kejadian yang memaksanya terpapar dengan suatu objek dalam rentang waktu yang lama. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya fiksasi dalam pikiran seseorang. Penyebab terjadinya fiksasi juga dapat disebabkan oleh kejadian ekstrem yang pernah dialami seseorang, seperti terjebak lift, serangan bom saat perang, digigit ular, dan sebagainya.
Fiksasi adalah keadaan terkuncinya mental seseorang dengan sebuah hal yang menjadi sugestasi terbesar dalam otaknya
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber phobia secara otomatis akan merasa cemas.

Dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali" atau regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi).
Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek phobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif.
Penyebab Spesifik
Fobia sesungguhnya tidak memiliki penyebab tunggal yang spesifik. Namun, beberapa ahli kejiwaan membagi beberapa indikator yang dapat menyebabkan seseorang mengalami fobia.
1. Pengalaman Traumatis
Tidak dipungkiri, seseorang dapat mengalami fobia dari pengalaman yang membuatnya trauma. Mudahnya, ketika kamu mengalami sesuatu kejadian yang sangat tidak menyenangkan dan tidak bisa kamu lupakan hingga berujung pada ketakutan.
Otak kamu akan membuat asosiasi dengan satu objek atau peristiwa yang berkaitan di masa depan, sehingga muncul identifikasi pada diri sendiri, saya takut dengan hal itu.
Data penelitian Badan Kesehatan Mental London mengungkapkan bahwa pengalaman trauma mendominasi penyebab seseorang mengalami phobia.
Misal, di masa kecil, kamu pernah tergigit ular hingga hampir meninggal. Kamu mengalami trauma sebab kejadian tidak menyenangkan itu. Otak kamu akan membuat identifikasi berbentuk trauma, sehingga kamu tidak ingin dekat-dekat dengan objek itu.
Jika secara tidak sengaja kamu bertemu dengan objek itu, otak akan mengeluarkan respons berupa rasa takut yang berlebihan akibat trauma yang telah kamu alami.
2. Perilaku yang Dipelajari
Fobia rupanya juga dapat terjadi dengan kamu mempelajari. Dengan catatan hal ini di luar kesadaran kamu. Sebagai contoh, kamu tinggal di lingkungan keluarga yang memiliki ketakutan khusus, gangguan kecemasan berlebihan terhadap sesuatu.
Meskipun kamu awalnya tidak memiliki rasa takut akan suatu hal, otak kamu akan berpikir sebaliknya sebab melihat orang-orang di sekitarnya. Sebab kebiasaan masa kecil yang umum meniru perilaku seseorang di sekelilingnya.
3. Genetika
Phobia yang diakibatkan karena turunan. Belum ada catatan lebih mengenai hal ini. Phobia sendiri memiliki alel yang tidak terpaut dengan genosom atau kromosom. Namun, beberapa penelitian mengangkat bahwa genetik dapat menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami phobia.
4. Respons Takut dari Stres
Stres yang sedang berlangsung - dalam jangka panjang, stres dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi dan ketidakmampuan untuk mengatasi situasi tertentu, yang dapat berkembang menjadi phobia.
Lalu, Apa saja 115+ Jenis Phobia yang Jarang Diketahui?
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Namun, tahukah kamu bahwa phobia ini masih dibagi kembali menjadi beberapa cabang di bawahnya. Sesuai dengan objek yang menjadi alasan ketakutan seseorang, dunia telah membaginya menjadi 115+ daftar Phobia yang telah ada di dunia.
- Achievemephobia - jenis phobia di mana orang takut dengan kesuksesan
- Achondroplasiaphobia - jenis phobia di mana orang takut dengan sesuatu yang sangat kecil
- Acrophobia - rasa takut dengan ketinggian
- Aerophobia - rasa takut pada saat terbang (saat di pesawat terbang atau balon udara)
- Afrophobia - rasa takut dengan bangsa Afrika
- Agliophobia - rasa takut dengan rasa sakit
- Agoraphobia - rasa takut dengan ruang terbuka yang ramai
- Ailurophobia - rasa takut dengan kuning
- Alektorophobia - Ketakutan dengan ayam
- Allodoxaphobia - rasa takut akan pendapat orang lain
- Anatidaephobia - rasa takut dengan bebek
- Androphobia - rasa takut dengan laki-laki
- Anthropophobia - rasa takut bertemu dengan orang-orang
- Antlophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan banjir
- Aphenphosmphobia - rasa takut dengan keintiman
- Apiphobia - rasa takut dengan lebah
- Aquaphobia - rasa takut dengan air
- Arachnophobia - rasa takut dengan laba-laba
- Astraphobia - rasa takut dengan kilat atau guntur. Juga memiliki nama lain: Brontophobia, Tonitrophobia, Ceraunophobia.
- Athazagoraphobia - rasa takut akan terlupakan atau tidak mengingat sesuatu
- Atychiphobia - rasa takut dengan kegagalan
- Autophobia - rasa takut akan ditinggalkan seseorang
- Bananaphobia - rasa takut dengan pisang
- Basiphobia - rasa takut terjatuh
- Bathophobia - rasa takut dengan kedalaman atau bisa terkait dengan sesuatu yang dalam (Jurang, palung, gua, terowongan)
- Bibliophobia - rasa takut dengan buku
- Cacomorphobia - rasa takut dengan orang-orang gemuk
- Carcinophobia - rasa takut dengan kepiting
- Catoptrophobia - rasa takut dengan cermin
- Chaetophobia - rasa takut dengan rambut
- Claustrophobia - rasa takut dengan ruang yang kecil, seperti lift, ruangan mini, dan ruang lain yang sejenis
- Cibophobia - rasa takut dengan makanan
- Chronophobia - rasa takut dengan masa depan
- Chorophobia - rasa takut berdansa
- Chrometophobia atau Chrematophobia - rasa takut dengan uang
- Coasterphobia - rasa takut dengan rollercoaster
- Coulrophobia - rasa takut dengan badut
- Contreltophobia - rasa takut dengan pelecehan seksual
- Coprastasophobia - rasa takut dengan konstipasi (Sembelit)
- Cynophobia - rasa takut dengan anjing
- Dendrophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan pohon
- Didaskaleinophobia - rasa takut dengan sekolah
- Disposophobia - rasa takut menyingkirkan barang-barang yang menimbulkan penimbunan ekstrem
- Dystychiphobia - rasa takut dengan kecelakaan
- Ecclesiophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan gereja
- Emetophobia - rasa takut muntah atau takut kehilangan kendali diri sendiri
- Enochlophobia - rasa takut dengan keramaian, hampir sama dengan Ochlophobia dan Demophobia.
- Entomophobia - rasa takut dengan serangga, juga berkaitan dengan Acarophobia
- Equinophobia - rasa takut dengan kuda
- Ergophobia - ketakutan akan bekerja
- Galeophobia - rasa takut bahwa hiu yang ada di laut kemungkinan juga ada di kolam renang
- Gamophobia - rasa takut dengan komitmen atau bertahan dengan seseorang sampai akhir
- Gephyrophobia - Rasa takut dengan jembatan atau dengan tempat penyebrangan meskipun jembatan kecil
- Gerascophobia - rasa takut menua
- Globophobia - rasa takut dengan balon
- Glossophobia - rasa takut berbicara di depan umum (public speaking)
- Genuphobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan lutut
- Gynophobia - rasa takut dengan wanita
- Hemophobia - rasa takut dengan darah
- Hippopotomonstrosesquippedaliophobia - rasa takut dengan kalimat panjang
- Hexakosioihexekontahexafobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan angka 666 (Bilangan setan)
- Iatrophobia - rasa takut dengan dokter
- Ichthyophobia - rasa takut dengan ikan
- Japanophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan orang Jepang
- Katsaridaphobia - rasa takut dengan kecoak
- Kinemortophobia - rasa takut dengan zombie
- Koumpounophobia - rasa takut dengan tombol
- Lachanophobia - Jenis phobia dimana orang takut dengan sayur-sayuran
- Lepidopterophobia - rasa takut dengan kupu-kupu atau serangga yang memiliki sayap
- Ligyrophobia - rasa takut dengan suara keras
- Monophobia - rasa takut dengan kesendirian
- Mottephobia - rasa takut dengan ngengat
- Musophobia - rasa takut dengan tikus
- Myrmecophobia - rasa takut dengan semut
- Mysophobia - rasa takut dengan mikroorganisme, disebut juga Germophobia atau Bacterophobia
- Metathesiophobia - rasa takut dengan perubahan
- Nomophobia - Jenis phobia di mana orang takut atau merasa gelisah ketika tidak memegang smartphone
- Nosocomephobia - rasa takut dengan rumah sakit
- Numerophobia - rasa takut dengan angka atau memikirkan perhitungan
- Nyctophobia - rasa takut dengan kegelapan
- Ombrophobia - rasa takut dengan hujan
- Omphalophobia - rasa takut dengan pusar
- Ophidiophobia - rasa takut dengan ular
- Ornithophobia - rasa takut dengan burung
- Panophobia - rasa takut dengan segala hal buruk yang akan terjadi
- Paraskevidekatriaphobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan hari Jumat di tanggal 13
- Pediophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan boneka
- Phasmophobia atau Spectrophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan hantu
- Philophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan cinta
- Phobophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan rasa takut
- Photophobia - rasa dengan cahaya, bisa disebabkan karena medis atau trauma
- Podophobia - rasa takut dengan kaki. Beberapa orang bisa takut melihat atau menyentuh kaki, meskipun kakinya sendiri.
- Pogonophobia - rasa takut dengan jenggot atau dikelilingi pria yang berjenggot
- Pseudodysphagia - rasa takut karena tersedak setelah pengalaman makan yang buruk
- Pyrophobia - rasa takut dengan api
- Ranidaphobia - Jenis phobia dimana orang takut katak
- Samhainophobia - rasatakut dengan halloween yang memengaruhi anak-anak dan orang-orang yang percaya takhayul
- Scelerophobia - rasa takut dengan kejahatan, melibatkan dengan pencuri dan penjahat di tempat umum
- Scoleciphobia - rasa takut dengan cacing
- Sidonglobophobia - rasa takut dengan bola kapas atau plastik busa
- Somniphobia - Jenis phobia dimana orang takut tidur
- Spheksophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan tawon
- Taphophobia - Rasa takut berlebihan jika dikubur hidup-hidup karena kesalahan dan terbangun di peti mati di bawah tanah.
- Technophobia - Rasa takut dengan teknologi, termasuk perkembangan era dan budaya
- Telephonophobia - Jenis phobia di mana orang takut berbicara dengan telepon
- Thalassophobia - Jenis phobia di mana orang takut laut; air, ombak, dan ruang terbuka yang tidak diketahuinya
- Thanatophobia atau Necrophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan kematian
- Theophobia - Jenis phobia di mana orang takut Tuhan sebab ketakutan yang tidak rasional mengenai Tuhan atau agama
- Tokophobia - Jenis phobia di mana orang takut hamil, termasuk melahirkan dan memiliki anak
- Triskaidekaphobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan angka 13 dan segala sesuatu yang tidak menyenangkan yang mengikutinya
- Trypanophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan jarum
- Trypophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan lubang yang banyak. Jenis phobia ini memang tidak biasa, tetapi cukup dikenal dalam dunia penyakit kejiwaan.
- Vehophobia - Jenis phobia di mana orang takut mengemudi
- Xanthophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan warna kuning
- Xenophobia - Jenis phobia di mana orang takut dengan sesuatu yang tidak diketahui
- Zoophobia - J enis phobia di mana orang takut dengan binatang
Itulah 105 jenis phobia yang telah diidentifikasi dalam dunia ilmu kejiwaan. Kemungkinan di masa depan cabang phobia masih akan berkembang menurut data temuan terbaru.
Beberapa cara untuk mengatasi phobia masih bergantung pada spesialis kejiwaan atau psikiater. Fobia yang berlebihan bukan masalah yang bisa diselesaikan sendiri. Apabila kamu menjumpai seseorang yang memiliki fobia, jangan menertawakannya. Dia membutuhkan dukungan untuk bisa melawan dan menerimanya. Dalam keadaan apapun, sebetulnya penderita fobia juga ingin sembuh dari fobianya.
Cara melawan rasa takut adalah dengan menghadapinya, bukan dengan menghindarinya
by. Omegarion