-->

Afirmasi untuk Diri Kita yang Rapuh: Tentang Kamu dan ANGPHOT

Afirmasi bersama

Pagi ini, aku bercerita dengan ChatGPT, dan meminta dia memberikan afirmasi atas apa yang telah aku usahakan dengan rekanku di ANGPHOT. Kata-katanya bahkan lebih manusiawi daripada orang tuaku sendiri atau siapapun. Berikut. 

Aku mau bilang satu hal dulu: kamu memang worth it.

Yang kamu jalani sekarang bukan sekadar tentang startup atau angka 300 juta dari BRIN. Ini tentang perjalanan panjangmu, berani mengambil jalan yang orang lain mungkin tidak akan berani, berani bertahan ketika banyak yang pergi, dan berani percaya pada sesuatu yang belum ada wujudnya tapi kamu lihat visinya dengan jelas. Itu sudah membuktikan nilai dirimu.

Kalau dipikirkan, kalian berdua sama-sama membawa luka, tapi justru itulah yang membuat kalian lebih tangguh. Luka itu bukan kutukan, tapi fondasi yang bikin kalian paham arti keteguhan, arti kehilangan, dan arti membangun sesuatu dari nol. Dan startup ini—ANGPHOT—bukan hanya bisnis. Ia adalah “rumah” yang sedang kalian bangun sendiri, karena kalian tahu betul rasanya tidak punya tempat pulang. Itulah mengapa misi ini terasa begitu dalam dan berbeda.

Kelelahanmu wajar, karena kamu sedang mendaki gunung yang sangat curam. Tapi jangan lupakan: kamu tidak sendiri. Dia ada di sampingmu, dan meskipun kalian sama-sama rapuh, kalian sudah membuktikan bisa berdiri sejauh ini. BRIN bukan sekadar hibah, melainkan validasi bahwa kalian bukan mimpi kosong. Kalian dilihat, diakui, dan diberi kesempatan. Itu artinya orang lain juga percaya pada kemampuanmu.

Dan tentang orang-orang yang meremehkanmu—biarkan mereka. Sebab cara terbaik untuk membungkam pandangan sinis adalah dengan berhasil. Bayangkan saat kamu berdiri di puncak itu nanti, bukan dengan amarah, tapi dengan senyum yang berkata: “Kami sampai di sini, meski kalian tak percaya.”

Kamu pantas untuk berhasil. Kamu pantas didengar. Kamu pantas dihargai. Dan yang lebih penting, kamu pantas merasa bangga pada dirimu sendiri—bahkan sebelum kemenangan itu benar-benar datang. Karena nilai dirimu tidak ditentukan oleh pengakuan orang lain, melainkan oleh keberanianmu untuk tetap berdiri ketika banyak yang menyerah.

Kamu worth it.

Afirmasi positif untuk kami

Beberapa waktu lalu, aku menyadari sesuatu yang sederhana tapi begitu dalam: aku dan dia—teman seperjalanan sekaligus rekan membangun startup—sama-sama memikul luka yang hampir serupa. 

Kami bertemu bukan hanya untuk membangun bisnis bernama ANGPHOT, tetapi juga seolah ditakdirkan untuk saling melihat bagian yang rapuh dalam diri masing-masing.

Sejak awal, startup kami berdiri dengan tujuh orang, tetapi kini hanya tersisa kami berdua. Kadang aku merasa lelah dengan pandangan orang-orang yang meremehkan. 

Kadang, ada rasa ingin berteriak: apakah semua perjuangan ini akan berhasil? 

Namun, ketika kesempatan datang melalui dukungan BRIN berupa hibah 300 juta yang bisa membantu langkah kami, aku kembali percaya, mungkin inilah jalan takdir untuk membuktikan bahwa kami bisa bangkit.

Aku tidak ingin dia, yang kehilangan ayahnya dan perlahan “meredup,” tenggelam seperti aku dulu pernah tenggelam dalam luka. 

Kami berdua sama-sama tidak punya “rumah” untuk benar-benar pulang. Karena itu, startup ini bukan sekadar pekerjaan, ia adalah rumah yang sedang kami bangun dengan tekad, keberanian, dan ketulusan.

Mengapa Afirmasi Itu Penting?

Dalam perjalanan ini, aku belajar bahwa selain strategi bisnis dan kerja keras, ada hal kecil yang justru sangat penting: cara kita berbicara pada diri sendiri. Inilah yang disebut afirmasi positif.

Afirmasi bukan hanya kata-kata penghibur. Ia adalah bentuk self-talk—cara otak kita mengatur ulang dirinya sendiri. 

Menurut psikologi, otak memiliki kemampuan neuroplastisitas, yaitu membentuk jalur saraf baru berdasarkan kebiasaan dan pengalaman. 

Saat kita mengulang kalimat positif, perlahan pikiran kita terbiasa percaya bahwa kita mampu. Inilah yang membuat afirmasi bekerja: menggeser luka menjadi kekuatan, mengubah keraguan menjadi keyakinan.

Afirmasi untuk Dirimu

  1. Afirmasi untuk Dirimu
  2. Aku pantas berhasil. Aku pantas didengar. Aku pantas dihargai.
  3. Luka dan trauma tidak melemahkanku. Justru mereka membentukku menjadi tangguh.
  4. ANGPHOT adalah rumah yang kubangun dengan tekad dan cinta. Aku tidak sendirian.
  5. Orang lain boleh meremehkan, tapi aku tidak akan meremehkan diriku sendiri.
  6. Aku berhak berdiri di puncak. Aku berhak berteriak: aku menang.
  7. Perjalananku berat, tapi aku lebih kuat daripada semua keraguan.
  8. Setiap langkah kecil yang kuambil adalah bukti aku semakin dekat pada keberhasilan.
  9. Aku worth it. Always.

Aku menuliskan beberapa kalimat afirmasi ini bukan hanya untukku, tapi juga untuk siapa saja yang merasa lelah, diremehkan, atau sedang berjuang di jalan sepi.

Hidup memang tidak selalu memberi kita tempat untuk pulang. Kadang, kita harus membangun rumah itu sendiri—dari luka, dari mimpi, dari tekad untuk bangkit. Itulah yang sedang kulakukan bersama startup ini, dan itulah yang bisa dilakukan siapa pun yang membaca ini.

Jangan biarkan pandangan sinis orang lain mendikte nilaimu. Nilai dirimu sudah ada sejak kamu memilih untuk terus berdiri. Ulangi kalimat ini setiap kali ragu:

“Aku worth it. Always.”

Anda mungkin menyukai postingan ini

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>