Energi Terakhir yang Sejujurnya Ingin Kupertahankan
Di dunia yang sebentar ini, saya telah melepaskan banyak hal. Walaupun sendirian, izinkanlah setidaknya ANGPHOT suatu hari nanti bisa memberikan manfaat untuk banyak orang di seluruh dunia, Tuhan.
Kita berdua ini sama-sama ovt-an sejujurnya. Sama-sama punya luka yang membuat kita ngga bisa ngomong. Ini gimana mempertahankannya? Dia masih sering denial, aku mungkin tanpa sadar juga kadang melakukannya.
Aku tidak menyangka akan menjadi selemah ini. Aku juga tidak pernah menjadi tujuan dari seseorang, mereka pasti menyerah di tengah jalan.
Sejujurnya untuk kali ini, aku ingin kita saling menggenggam, saling memahami luka masing-masing, dan bisa saling bertahan. Untuk kali ini pula, dengan energi terakhir milikku yang tersisa, aku ingin kita bisa saling memandang satu sama lain, dan melihat kita berdua benar-benar nyata.
Kamu sadar ngga, ya, kalau kita benar-benar sama dalam hal apapun. Dan boleh ngga, sih, proses kita saat ini kita teruskan. Walaupun kita terkadang saling melukai, kita coba terima lukanya pelan-pelan. Luka kamu, lukaku, kita pelajari dan terima itu perlahan, hingga kita bisa di fase penerimaan?
Percayalah, jika kita udah di fase penerimaan itu, kita pasti nangis satu sama lain, memandang satu sama lain, dan tersenyum dengan tulus untuk satu sama lain.
Aku ngga meminta kamu untuk menjadi jodohku. Cuma, untuk saat ini, aku belum siap untuk kehilangan kamu.
Dari sekian banyak kesempatan kita untuk bubar dan berpisah, aku tetap berharap jalan pulangmu nanti akan sama. Walaupun kita saling melukai terkadang, tetapi semoga luasnya maaf kita juga akan saling menyembuhkan.
Aku tidak peduli dosa apa yang nanti akan kupertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Namun, untuk kali ini aku ingin sekali saja "melampui batas" untuk mampu menggenggam tangannya. Aku harap aku tidak lagi kehilangan seseorang yang kusayangi.
Meski dunia ini sementara, aku hanya ingin ada satu kesempatan di mana aku bisa menggenggam seseorang dengan sungguh-sungguh.
Dari sejak aku lahir hingga saat ini, aku tidak pernah menggenggam atau bersentuhan dengan siapapun karena rasa takut di hatiku terhadap Tuhan.